Inggris Dilanda Krisis, Warga Makin Tertindih Utang!
Krisis biaya hidup di Inggris makin memburuk. Kondisi ini membuat banyak warga kesulitan dari segi keuangan lantaran melonjaknya harga pangan hingga energi.
Berdasarkan data dari Office for National Statistics (ONS), tingkat inflasi di Inggris pada November 2023 mencapai 4,2%. Angka ini sebenarnya telah mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang berada di level 4,7%. Namun, kondisi ini tidak serta merta membuat biaya hidup warga Inggris ikut mengalami penurunan.
Sebab, harga barang dan jasa konsumen di negara itu tercatat naik sebesar 9,6% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh harga pangan dan energi yang terus meningkat tajam dalam setahun terakhir.
Harga pangan di Inggris tercatat naik sebesar 9,2% per November 2023. Kenaikan ini jauh melebihi tingkat pertumbuhan upah warga Inggris. Akibatnya, banyak warga yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Sementara itu, harga energi di Inggris juga terus mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh konflik di Ukraina yang menyebabkan harga gas dunia meningkat. Kenaikan harga energi ini berdampak pada biaya transportasi, listrik, dan pemanas rumah.
Kondisi ini tentu membuat beban hidup warga Inggris semakin berat. Tidak heran jika banyak warga yang mulai terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Berdasarkan data dari Bigissue, utang rumah tangga di Inggris pada akhir tahun 2023 mencapai £22 miliar atau Rp 435,16 triliun. Sebagian besar utang ini termasuk dalam tagihan biaya utilitas, pajak dewan, ditambah kelebihan pembayaran tunjangan dan kredit pajak.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 7,8 juta orang tercatat meminjam uang untuk membayar tagihan energi mereka dalam enam bulan pertama tahun 2023. Jumlah ini meningkat 26% bila dibandingkan dengan tahun 2022.
Penyebab Krisis Biaya Hidup di Inggris
Krisis biaya hidup di Inggris disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Konflik di Ukraina yang menyebabkan harga energi dunia meningkat.
- Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid-19 yang belum maksimal.
- Kenaikan suku bunga di Inggris yang menyebabkan pembayaran hipotek meningkat.
- Peningkatan angka pengangguran di Inggris.
Dampak Krisis Biaya Hidup di Inggris
Krisis biaya hidup di Inggris memiliki dampak yang luas bagi perekonomian dan masyarakat negara tersebut. Dampak tersebut antara lain:
- Menurunnya daya beli masyarakat.
- Meningkatnya angka kemiskinan.
- Meningkatnya angka kriminalitas.
- Meningkatnya risiko kesehatan masyarakat.
Solusi Krisis Biaya Hidup di Inggris
Pemerintah Inggris telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi krisis biaya hidup, antara lain:
- Memberikan bantuan subsidi untuk biaya energi.
- Meningkatkan upah minimum.
- Menciptakan lapangan kerja baru.
Namun, langkah-langkah tersebut dinilai masih belum cukup untuk mengatasi krisis biaya hidup yang makin memburuk. Pemerintah Inggris perlu mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dan komprehensif untuk mengatasi krisis ini.
Posting Komentar untuk "Inggris Dilanda Krisis, Warga Makin Tertindih Utang!"